SEJARAH CURVA SUD AC MILAN

Di sepakbola italia, ultras dikenal sebagai tuhan didalam stadion,
merekalah yang berkuasa. Biasa bertempat di tribun di belakang garis
gawang, dimana di tribun tersebut memiliki kekhususan, yaitu polisi
tidak diperkenankan berada di tribun ini atau muncul masalah. Seperti
kita lihat pada part...ai derby, roma - lazio, dimana ultras dapat
membatalkan pertandingan dengan isu ada anak kecil yang ditembak
polisi.
Di italia ultras ini, mereka memiliki tradisi, yaitu pertempuran
antar grup ultras, artinya sah-sah aja kalo salah satu grup ultras
berkelahi dengan grup ultras lainnya, dan sebagai bukti kemenangan,
maka bendera dari grup ultras yang kalah akan diambil oleh sang
pemenang. Kode etik dari ultras lainnya ialah, seburuk apapun para
tifosi ini mengalami kekejaman dari tifosi lainnya, maka tidak
diperkenankan untuk lapor polisi.
Hal inilah yang membuat salah satu grup ultras milan yaitu fossa dei
leoni (fdl) dinyatakan bubar, karena menjelang pertandingan milan
melawan juventus beberapa musim yang lalu, seorang tifosi garis keras
milan melambaikan bendera viking juve.
Dalam tradisi ultras italia, apabila ada grup tifosi lain yang
memiliki flags dari musuhnya, maka berarti bahwa grup tifosi tersebut
berhasil menaklukan atau mempermalukan musuhnya tersebut, tetapi ada
syaratnya, bendera tersebut bukan diperoleh dari dicuri, atau diambil
tanpa sepengetahuan grup ultras lawan tersebut melainkan harus dari
open fight.
Masalah timbul, karena tifosi fdl ini memperoleh bendera viking juve
bukan dari open fight, melainkan dari menemukan di jalan. Viking juve
tidak terima dengan hal tersebut, sehingga mereka mencegat tifosi
milan di eindhoven setelah partai liga champions psv - milan, mereka
mencegat dengan menggunakan senjata tajam dan berhasil merebut bendera
fdl.
Timbul masalah, karena hal tersebut, fdl lapor polisi, padahal dalam
kode etik italian ultras, polisi adalah hal yang di haramkan alias
a.c.a.b (all cops are bastar*s). Fdl semakin mendapat tekanan dari grup
tifosi milan yang lainnya, seperti brigate rossonere, sehingga grup
tifosi tertua ini (1968) menyatakan mundur dan membentuk grup baru
yaitu guerrieri ultras. Banyak yang bilang, bubarnya fdl juga
disebabkan konflik internal, selama ini fdl lah yang berada di belakang
aksi koreografi tifosi milan, brn ingin mengambil peran itu.
Kekerasan juga menjadi hal yang buruk dalam sejarah ultras di italia,
tetapi diluar itu, mereka juga memiliki kode etik tersendiri dalam
kehidupannya.
Biasanya grup ultras akan bertempat di suatu tribun di stadion di
italia, dan dipimpin oleh seseorang yang disebut capotifoso. Masalah
timbul apabila ada seseorang (diluar grup ultras) yang telah memiliki
tiket resmi, dan sudah antri untuk masuk ke tribun yang kebetulan
ditempati ultras dan mendapat tempat yang nyaman, tetapi ketika grup
ultras masuk, maka orang tersebut akan diusir dari tempat duduknya,
memang tidak fair.
Kekuatan tersendiri di tribun tersebut, apabila ia memerintahkan
untuk melempar benda-benda kelapangan, maka akan dilemparkan benda
tersebut ke lapangan, tetapi apabila ia melarang, maka tidak ada
satupun tifosi yang berani melawannya. Diluar kekerasan yang mereka
lakukan, tetapi mereka cukup kreatif dengan koreografinya.
Dalam musim lalu, milan memiliki 2 grup tifosi terbesar yaitu fossa
dei leoni dan brigate rossonere. Diluar itu masih ada grup-grup kecil
lainnya seperti alternativa, panthersmilan, torcida dan lain-lain.
Mereka bertempat di curva sud stadion giuseppe meazza, sektor 17, dan
dipimpin seorang capotifoso bernama giancarlo carpelli, berusia 60an
dan dikenal dengan nama il barone.
Haram bagi setiap milanisti untuk duduk di curva nord (utara),
walaupun mereka tdk mendapatkan tiket lagi untuk tribun selatan, barat
& timur stadion. 4 november'09, untuk pertama kalinya alternativa
rossoneri bersama torcida tidak bergabung di curva sud, melainkan
duduk di curva nord pada partai matchday ke 4 milan-madrid musim ini..
Mereka menentang dan memprotes kebijakan capelli selaku capotifoso
brigate rossoneri yg menghina il capitano paolo maldini di partai
perpisahan vs roma, 24 mei'09 silam..
Tahun 2005, fossa dei leoni dibubarkan dan dibentuk grup tifosi baru
yaitu guerrieri ultras. Mereka memiliki beberapa koreografi yang
menawan,
berikut kelompok-kelompok besar ultras milan / curva sud:
brigate rossoneri (brn)
merupakan penggabungan dari dua kelompok kecil curva sud (selatan, di
belakang gawang) cava del demonio dan ultras..penampilan pertama
mereka adalah pada pertandingan bologna - milan, 10 oktober 1975.
Guerrieri ultras
merupakan kelompok baru ultras milan yang di bentuk dari para ex-fdl
(fossa de leoni) yang bubar pada tahun 2005, tujuannya untuk menutup
'bolong' di curva sud sejak ditinggal fdl, mereka punya kebijakan non
politik (seperti pendahulunya fdl) dengan kebijakan "neither red nor
black, only red and black"
alternativa rossonerra
dibentuk pada tahun 1994, sama seperti kelompok lainnya berposisi di
curva sud. Mereka mempunyai beberapa jaringan organisasi diluar kota
milan.
Commandos tigre
dibentuk tahun 1967, merupakn kelompok pendukung yang tadinya berada
di curva nord (utara) sampai tahun 1985 kemudian pindah ke curva sud
untuk bersama2 dengan ultras lain memperkuat barisan. Kelompok ini
bersifat universal dan non-rasis.
Fossa de leoni (fdl)
dibentuk tahun 1968,merupakan kelompok yang paling kreatif dalam
membentuk kreo2 di curva sud, pada awalnya kelompok ini terdiri dari
orang2orang dekat misal : teman sekolah, kelompok pekerja, dll.
Kelompok ini bubar pada tahun 2005

Tidak ada komentar:
Posting Komentar